ABSTRAK
Karya Tulis Ilmiah (KTI)
APA ITU ABSTRAK?
TUJUAN PEMBUATAN ABSTRAK
- Memudahkan pembaca untuk menangkap intisari atau esensi dari karya tulis ilmiah secara cepat.
- Dijadikan sebagai pedoman pembaca dalam membaca karya tulis ilmiah.
- Membantu pembaca dalam mengingat poin poin penting dalam karya tulis ilmiah.
BAGAIMANA CARA MEMBUAT ABSTRAK?
- Latar belakang penelitian
- Metode penelitian yang dipakai
- Hasil penelitian yang berisi informasi penting
- Kesimpulan
- Kata kunci
CONTOH PENULISAN ABSTRAK
CONTOH 1
MERAM
(Menanam Ragam Mangrove) Sebagai Upaya Mencegah
Banjir Dan Meningkatkan Pemberdayaan Warga Pesisir Desa Pulau Alalak,
Barito Kuala, Kalimantan Selatan
Serlinda,
Simpai Kasih, Stevi Florence Palloan
Universitas
Lambung Mangkurat, Kota Banjarmasin
e-mail : serlinda0808@gmail.com
ABSTRAK
Perkembangan zaman
yang pesat saat ini dapat
memberikan peluang sekaligus tantangan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Salah satu tantangan yang di hadapi bangsa Indonesia yaitu maraknya bencana banjir yang terjadi, khususnya di Barito Kuala. Sungai-sungai yang
melalui daerah ini sering kali meluap ke pemukiman warga, penyebab utama hal
tersebut terjadi karena tidak ada tanggul yang dapat menghalau luapan air sungai.
Apabila hal tersebut dibiarkan terus-menerus maka wilayah
daratan warga setempat akan semakin berkurang dan membuat keselamatan warga
terancam pula. Air sungai dapat di halau meluapnya dengan penanaman
mangrove di sepanjang pesisir sungai. Berdasarkan hal tersebut penulis menawarkan gagasan inovatif berupa pelaksanaan kegiatan MERAM (Menanam Ragam Mangrove) Sebagai Upaya Mencegah Banjir Dan Meningkatkan Pemberdayaan Warga Pesisir Desa Pulau Alalak,
Barito Kuala, Kalimantan Selatan
yang bertujuan: 1) Mencegah
terjadinya banjir, 2) Meningkatkan pemberdayaan warga
setempat dalam berbagai aspek, 3)
Mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan melestarikan berbagai tanaman mangrove khas
wilayah setempat.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia
nomor 24 pasal 1 tentang Rehabilitasi
Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau
Kecil, dengan menargetkan
proses pemulihan dan
perbaikan kondisi ekosistem yang telah rusak maka dapat mencegah terjadinya
bencana yang dapat terjadi secara terus-menerus. Metode penulisan dalam karya ilmiah ini menggunakan telaah pustaka,
observasi langsung, dan wawancara kepada beberapa warga pesisir Desa Pulau Alalak. Pelaksanaan kegiatan MERAM diawali dengan pendekatan kepada warga pesisir Desa Pulau Alalak, kemudian meminta
izin serta kerjasama dari berbagai pihak. Hingga akhirnya dapat direalisasikan ke sepanjang pesisir desa tersebut, agar dapat melihat dampaknya hingga saat nanti. Jika pelaksanaan ini
dapat berjalan dengan lancar, maka perlu diteruskan
ke Dinas Lingkungan Hidup guna membantu menanggulangi bencana banjir di daerah lainnya. Dengan adanya MERAM diharapkan dapat menjadi salah satu
strategi pencegahan kerusakan wilayah pesisir dan bencana banjir yang dapat
terjadi serta sebagai solusi menghadapi tantangan dalam mewujudkan Indonesia
Emas 2045.
Kata Kunci
: MERAM (Menanam Ragam Mangrove), Indonesia Emas 2045,
pencegahan bencana banjir, Pemberdayaan Warga Desa Pulau Alalak.
CONTOH 2
MERAM (Menanam
Ragam Mangrove) As An Effort To Prevent Flooding And Increase The Empowerment
Of Coastal Residents Of Alalak Island Village, Barito Kuala, South Kalimantan
Serlinda, Simpai Kasih, Stevi Florence Palloan
Lambung Mangkurat University, Banjarmasin City
e-mail : serlinda0808@gmail.com
ABSTRAC
The rapid development of the times now can provide opportunities as
well as challenges in realizing Indonesia Gold 2045. One of the challenges
facing the Indonesian people is the rampant flooding that occurred, especially
in Barito Kuala. Rivers that pass through this area often overflow into
residential areas, the main cause of this is because there is no embankment
that can block the overflow of river water. If this is allowed to continue,
then the local residents' land area will be increasingly reduced and put the
people's safety at risk as well. River water can be prevented from overflowing
by planting mangroves along the river coast. Based on this the authors offer
innovative ideas in the form of the implementation of the MERAM (Menanam Ragam Mangrove) activities as an effort to Prevent Flooding and Increase the
Empowerment of Coastal Residents of Alalak Island Village, Barito Kuala, South
Kalimantan, which aims to: 1) Prevent flooding, 2) Increase the empowerment of
local residents in various aspects, 3) Achieve sustainable development and
preserve a variety of mangroves typical of the local area. Based on the
Regulation of the Minister of Maritime Affairs and Fisheries of the Republic of
Indonesia number 24 article 1 concerning the Rehabilitation of Coastal Areas
and Small Islands, by targeting the process of recovery and repair of damaged
ecosystem conditions, it can prevent disasters that can occur continuously. The
writing method in this scientific work uses literature review, direct
observation, and interviews with several coastal residents of Alalak Island
Village. The implementation of MERAM
activities began with an approach to the coastal residents of Alalak Island
Village, then asked permission and cooperation from various parties. Until
finally it can be realized along the coast of the village, so they can see the
impact until later. If this implementation can run smoothly, then it needs to
be forwarded to the Department of the Environment to help overcome floods in
other areas. With the MERAM it is
expected to be one of the strategies to prevent damage to coastal areas and
flooding that can occur and as a solution to face the challenges in realizing
Indonesia Gold 2045.
Keywords: MERAM (Menanam Ragam Mangrove), Indonesia Emas 2045, flood disaster prevention, Empowerment of Alalak Island Village Residents.
ADAPUN KAMI TAMPILKAN VIDEO PERTEMUAN G.MEET UKM IPK PGSD-PGPAUD UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT, DIBAWAH INI 👇
Komentar
Posting Komentar